PATROLI SUKABUMI.CO.ID—Hari Jumat tanggal 07 Maret 2025. ± sebanyak 16 Kecamatan diwilayah Kabupaten Sukabumi berdampak bencana alam. Bencana ala mini dampak hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi sehingga mengakibatkan bencana alam banjir dan tanah longsor Kecamatan dari Kamis tanggal 6 Maret sampai 7 Maret 2025 sekitar waktu pukul 19.00 - 03.00 WIB ini.
Sementara itu Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan “Bahwa cuaca ekstrem yang terjadi pada 6 Maret 2025 di Kabupaten Sukabumi, mengakibatkan bencana banjir dan longsor di sejumlah kecamatan.Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan peningkatan volume air secara drastis, memicu berbagai kejadian bencana di daerah Kabupaten Sukabumi. Dampak dari bencana alam di Kabupaten Sukabumi ini, dilaporkan sebanyak 115 kepala keluarga (KK) atau 203 jiwa yang terdampak dengan 31 KK atau 159 jiwa harus mengungsi.Selain itu, terdapat satu korban meninggal dunia di wilayah Kecamatan Simpenan dan lima orang dinyatakan hilang, terdiri dari 2 orang di Kecamatan Simpenan dan 3 orang di Kecamatan Lengkong.”Ungkapnya.
Lebih lanjut Daeng menambahkan “ Bahwa dampak bencana
tersebut juga meluas ke sektor pemukiman, dengan 9 rumah mengalami kerusakan,
terdiri dari 4 rumah rusak ringan dan 5 rumah rusak berat.Selain itu, 120 rumah
terendam banjir, serta 11 fasilotas umum dan sosial mengalami kerusakan.
Sementara
itu, luas sawah atau lahan yang terdampak masih dalam pendataan.Sementara itu,
16 kecamatan yang terdampak dari bencana alam ini antara lain, Kecamatan
Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung,
Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas,
Cimanggu, Paburan dan Kecamatan Gunungguruh.Jumlah atau data terdampak dari
bencana alam ini, dapat berubah sewaktu-waktu. Karena, data ini merupakan
sementara, terlebih petugas kami masih tengah melakukan penangan di lapangan
pasca bencana alam itu.Pihaknya menambahkan, saat ini BPBD bersama petugas
gabungan masih terus melakukan pendataan dan upaya pencarian korban hilang.
Taksiran kerugian akibat bencana ini masih dalam perhitungan, sementara data
yang dihimpun akan terus diperbarui sesuai perkembangan di lapangan.Kami
mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan untuk tetap waspada terhadap
potensi bencana susulan, mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem.
Sampai
saat ini masih dilakukan pencarian korban hilang dan pendataan dampak masih
berlangsung”Tambahnya.*(GUNTA)