Menurut Fahmi, sekolah Inklusi sangat penting bagi kesetaraan pendidikan untuk penyandang disabilitas seperti warga lainnya.
"Program ini seiring dengan kebijakan Pemerintah Kota Sukabumi yang sangat peduli pada kaum disabilitas serta mewujudkan kota Sukabumi sebagai kota yang relijius, nyaman dan sejahtera," kata Fahmi kepada wartawan di Kelurahan Subangjaya, Sukabumi, Minggu (6/8/2023).
Ketua Yayasan Novita Safitri mengatakan pendirian sekolah inklusi Abasa ini hadir mengingat masih banyaknya anak disabilitas di Kota Sukabumi.
Mereka banyak yang tidak bersekolah lagi.
Sekolah Inklusi Abasa bertujuan membantu memfasilitasi mereka yang disabilitas atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan melibatkan Guru Pendamping Khusus (GPK), psikolog, dan dokter terapis.
"Para guru juga dibekali keterampilan kewirausahaan khusus disabilitas agar mereka bisa mandiri dan memiliki kepercayaan diri. Mereka akan bersekolah dengan anak normal, sehingga orang tua tidak perlu kawatir lagi imbuh teh Fitri," ujarnya.
Usai peletakan batu pertama, acara dilanjutkan dengan penyerahan santunan yatim dan dhuafa. Acara ini dihadiri Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi didampingi praktisi pendidikan yang juga Kepala Sekolah SMPIT Bintang Madani Ade Erna Maharani.
Semua sepakat bahwa sekolah inklusi sangat diperlukan untuk kesetaraan pendidikan bagi mereka yang disabilitas. Sekolah Inklusi menjadi solusi bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus serta menghilangkan kekawatiran orang tua akan masa depan mereka. ***